A. Latar Belakang
Kemerdekaan suatu bangsa adalah anugerah dari Allah SWT agar bangsa tersebut dapat hidup sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya dalam konstelasi pergaulan internasional. Salah satu tujuan dari kemerdekaan bangsa Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan yang sangat mulia ini tentunya tidak akan berhenti karena waktu, akan tetapi terus mengalir sejalan dengan lajunya peradaban manusia. Sebuah fenomena yang berkembang dalam menggali mencerdaskan kehidupan bangsa, dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan yang harus diikuti dan diantisipasi oleh semua pihak yang berkepentingan, karena apabila tidak maka akan menggerus generasi yang bersangkutan.
Perkembangan zaman yang ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak terhadap persaingan yang ketat antar bangsa. Setiap negara memiliki tugas untuk membentuk masyarakat yang berdayasaing sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak menjadi negara tertinggal. Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa ini.Lebih jauh dari itu diharapkan dapat pula berperan sebagai agen perubahan(agent of change) di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain dengan memberikanpelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk didalamnya adalah pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan minat, kegemaran dan budaya baca,sebagai upaya membangun masyarakat yang berdaya saing.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak lompatan budaya yang sangat signifikan. Hal yang demikian ini apabila tidak disikapi dengan arif dan bijaksana melalui benteng keluarga yang kuat dan tangguh, sistem pendidikan yang berkarakter serta saringan (filter) yang membatasi masuknya budaya asing itu, maka tidak tertutup kemungkinan akan terdegradasinya nilai-nilai moralitas bangsa ini bahkan akan dapat tercerabut dari akarnya. Tanda-tanda zaman seperti itu telah nampak di depan mata.Seperti misalnya fenomena pemuda (anak-anak remaja) yang telah banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak produktif.Kehidupan dalam keluarga untuk berkumpul bersama-sama dengan keluarga dan hak anak untuk memperoleh bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya nyaris jarang terlihat dalam kehidupan sosial masyarakat kita dewasa ini.
Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara spesifik bahwa indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah salah satunya ditentukan oleh seberapa besar capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index.Kondisi capaian IPM kabupaten Indramayu, menurut data BPS tahun 2015 baru mencapai 64,36 poin atau berada pada urutan ke 24 dari 27 daerah kabupaten/kota di Jawa Barat. Maka diperlukan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat serta langkah yang radikal untuk mengakselarasi peningkatan IPM di kabupaten Indramayu tersebut.
Salah satu upaya yang dapat mengungkit kemajuan suatu daerah salah satunya adalah dengan melaksanakan program peningkatan minat, gemar dan budaya baca. Karena manfaat membaca, tidak hanya memperluas cakrawala pengetahuan, tetapi juga ikut membentuk sikap mental seseorang. Untuk itu peran perpustakaan sebagai sarana pendidikan non formal dapat memberikan kelangsungan pendidikan sepanjang hayat (lifelong education ).Semakin dirasakan penting kegunaanya oleh masyarakat sebagai salah satu sumber informasi pembangunan maupun sarana belajar untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan.
Minat baca dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi kepada sesuatu sumber bacaan tertentu. Gemar baca dapat diartikan sikap mental yang sudah mulai tertanam dalam kehidupannya untuk membaca setiap waktu tertentu. Sedangkan budaya baca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seseorang yang mempunyai budaya baca adalah orang yang telah terbiasa dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.
Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara apabila ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui budaya baca pulalah pendidikan seumur hidup (lifelong education) dapat diwujudkan, karena dengan kebiasaan membaca seseorang dapat mengembangkan dirinya sendiri secara terus menerus sepanjang hidupnya. Dalam era informasi sekarang ini, mustahil kemajuan dapat dicapai oleh suatu bangsa jika bangsa itu tidak memiliki budaya baca. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan mencerdaskanbangsa, membentuk karakter bangsa serta menciptakan daya saing bangsa, secara merata perlu dibina budaya baca masyarakat. Kegiatan membaca merupakan kegiatan belajar dan merupakan kegiatan integral dari kegiatan pendidikan, maka tanggung jawab pengembangannya adalah pada keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Tumbuhnya minat, gemar dan budaya baca diawali dengan ketersediannya bahan-bahan bacaan secara manual pada perpustakaan-perpustakaan secara berjenjang dari perpustakaan desa, kecamatan dan kabupaten serta akses informasi yang mudah dengan membangun sistem perpustakaan digital yang berbasis teknologi informatika.
Selanjutnya dalam menetapkan Gerakan Pengembangan Indramayu Membaca (GERBANG MACA), dikandung maksud untuk mengembangkan dunia literasi secara konprehensif integral artinya gerakan ini dilakukan secara massal, masif, sistemik, terstruktur, terorganisir, sebagai upaya pelanjutan dari kebijakan yang telah ditetapkan yang memfokuskan perhatiannya kepada pegembangan minat, gemar dan budayabaca dalam arti yang luas bagimasyarakat Kabupaten Indramayu.
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Memberikan arah bagi peningkatan minat, kegemaran dan budaya baca dalam arti luas yang selaras dengan kebijakan Nasional (Nawa Cita) dan Daerah (Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi dan Sapta Karya Mulih Harja).
2. Tujuan :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor : 3 Tahun 2018 Tentang Gerakan Pengembangan Indramayu Membaca ( Gerbang Maca ). Gerbang Maca diambil dari akronim atau penggalan kata pada kalimat : Gerakan Pengembangan Indramayu Membaca. Secara khusus Gerbang Maca didefinisikan sebagai “Serangkaian upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat untuk meningkatkan dan mengembangkan minat, kegemaran serta budaya baca dalam rangka mewujudkan generasi yang cerdas, berkarakter dan berdaya saing”. Disebut dengan gerakan karena yang diharapkan upaya ini dapat berjalan secara massal, masif, sistemik, terstruktur dan terorganisir. Disebut dengan pengembangan karena sejatinya kebijakan ini telah sejak lama dicanangkan, akan tetapi masih belum optimal dalam pelaksanaannya. Salah satu indikator bahwa Bupati Indramayu telah melakukan langkah ini adalah dengan telah ditetapkannya Keputusan Bupati Indramayu Nomor :041.2/Kep 377-KAD/2002 Tentang Pembentukan Perpustakaan Kecamatan, Kelurahan/Desa di Indramayu. Pada perkembangan terakhir kabupaten Indramayu telah dicanangkan sebagai kabupaten literasi dan Bupati Indramayu Ibu Hj. Anna Sophanah Selanjutnya Indramayu membaca harus ditafsirkan dalam pengertian yang luas, artinya di samping pemahaman membaca secara konvensional meningkatkan budaya baca, juga dapat diartikan sebagai pembelajaran sepanjang hayat untuk menembus cakrawala dunia dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan, kecerdasan dan pembentukan karakter masyarakat Indramayu yang berdaya saing. Untuk itu diharapkan masyarakat Indramayu harus melek teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu pra syarat terciptanya daya saing yang kuat untuk mewujudkan keunggulan daerah.
1. Pengertian Logo :
Logo Gerbang Maca digambarkan dengan :
Pertama : Gerbang ciri khas kabupaten Indramayu, yang mempunyai makna filosofis bahwa sudah saatnya masyarakat Indramayu memasuki ruang atau area baru dalam memasuki masyarakat yang berpengetahuan luas, berwawasan luas, cerdas, berkarakter, berdayasaing dan mampu menciptakan keuanggulan daerah.
Kedua : Menempatkan lambang kabupaten Indramayu yang bertuliskan ”Gerakan Pengembangan Indramayu Membaca” diartikan bahwa pemerintah kabupaten Indramayu sebagai pengambil prakarsa dalam membangun masyarakat yang literat pada khususnya serta menumbuhkembangkan minat, kegemaran dan budaya baca pada umumnya.
Ketiga : Digambarkan bapak dan ibu (orang tua) yang sedang membimbing dan mengarahkan anak-anaknya untuk menanamkan budaya baca, serta melihat buku yang besar sebagai simbol bahwa buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Tulisan Gerbang Maca diartikan agar masyarakat Indramayu melek pengetahuan melalui membaca dalam arti yang luas. Pendidikan di lingkungan keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan karakter anak-anaknya. Hakekat ketahanan bangsa dimulai dari ketahanan keluarga.
Keempat : Bapak dan ibu dilambangkan dengan warna pink sebagai simbol dari kelembutan cinta dan warna biru melambangkan rasa optimisme orang tua yang tinggi terhadap prestasi belajar anaknya. Selanjutnya anak-anaknya digambarkan dengan warna hijau melambangkan tunas bangsa yang siap untuk menjadi pemimpin bangsa pada masa yang akan datang dan warna oranye melambangkan kreatifitas, rasa senang dan penuh semangat.
A . Delapan lingkup kerja Gerbang Maca :
Unsur-unsur rencana aksi yang telah dikembangkan untuk mengimplementasikan program Gerbang Maca dapat dikemukakan sebagai berikut :