Indramayu, Rabu, 31 Mei 2023.
Pagi menjelang siang (Pkl. 09.00) Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu kedatangan tamu istimewa. “Kang” Aziz, begitu sapaan akrabnya, bersiap menjadi nara sumber bedah buku : Tumbak Cakra Udaksana. Dengan moderator “kang” Saptaguna, pengawas MI. penulis, penerbit dan pemilik Sapta TV yang aktif peserta Obral-obrol Umah Ijo dengan “Rektornya” Mama Supali Kasim.
Di ruang Audio Visual Perpustakaan Umum Kab. Indramayu, kang Aziz menemui “Kang” Sulaeman Jazuli yang mewakili Kabid. Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran membaca. Peserta yang datang didomnasi peserta aktif di Obral-obrol Umah Ijo. Beberapa mewakili sanggar, seperti Mimi Wani Indria selaku pimpinan sanggar Mulya Bhakti Tambi dan kang Dede Jaelani dari sanggar Asem Gede Losarang. Dan, suasana ruangan bedah buku samakin meriah karena kedatangan putra dan putri Duta Baca Indramayu yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng.
Acara bedah buku diawali dengan kang Saptaguna selalu moderator mempersilahkan sambutan kepada kang Sulaeman Jazuli mewakili Kabid. Perpusda. Dilanjutkan oleh kang Saptaguna selaku moderator sekaligus Pemantik bedah buku. “Saya akan membacakan salah satu cerita Panji dalam buku Tumbak Cakra Udaksana yang menurut saya menarik!” kang Saptaguna mengawali pemantikannya.
Kemudian dilanjutkan oleh Nara Sumber bedah buku: kang Aziz. Dan setelah presentasi buku Tumbak Cakra Udaksana. Diadakan diskusi, diskusi berjalan sangat menarik karena banyak yang mengapresiasi memberi masukan atau catatan tentang kepenulisan dan penggunaan bahasa bebasan dalam buku. Respon peserta menjadi pelengkap atau koreksi buku : Tumbak Caka Udaksana. Peserta tidak ada yang mengapresiasi dari cerita-cerita dalam buku, mayoritas menyoroti dari sudut metode penulisan. Kang Aziz sangat berterima kasih atas masukannya dan terutama Dinas Perpustakaan dan Arsip yang telah menfasilitasi kesuksesan acara bedah buku. Dari bapak Pustakawan mengusulkan buku dibuat 2 bahasa untuk pembelajaran anak didik di sekolah agar dapat memahami isi bukunya karena kebanyakan tidak menganal basa krama. Dan juga mengusulkan kepada para penulis untuk menulis sejarah desa-desa di Indramayu. Semoga. / Kang Abdul Aziz, Editor FIN.